, , , ,

Audiensi Workshop PIP DAU SG Bahas Perbaikan Layanan Kesehatan Daerah

oleh -42 Dilihat

Audiensi dan Workshop PIP DAU SG Fokus Bahas Strategi Perbaikan Layanan Kesehatan Daerah

Polewali Mandar — Pemerintah daerah bersama Kementerian Keuangan dan sejumlah pemangku kepentingan menggelar audiensi dan workshop Program Indonesia Pintar (PIP) Dana Alokasi Umum Spesifik Grant (DAU SG), yang kali ini fokus membahas perbaikan layanan kesehatan daerah, Senin (8/7/2025).

Kegiatan ini berlangsung di [lokasi kegiatan, misal: Aula Kantor Bappeda] dan dihadiri oleh unsur Kemenkeu, Kemendagri, Dinkes kabupaten/kota, perwakilan rumah sakit, puskesmas, serta organisasi profesi kesehatan. Audiensi ini menjadi ruang strategis untuk menyelaraskan pemanfaatan DAU Spesifik Grant sektor kesehatan demi peningkatan mutu layanan dasar.

Fokus: Efektivitas dan Akuntabilitas Penggunaan Dana DAU SG

Dalam paparannya, perwakilan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kemenkeu menekankan bahwa penggunaan DAU Spesifik Grant sektor kesehatan harus benar-benar menyasar pada peningkatan akses, kualitas, dan efektivitas layanan kesehatan masyarakat.

“Tujuan utama dana ini bukan hanya serapan anggaran, tetapi bagaimana hasilnya dirasakan langsung oleh masyarakat melalui layanan yang lebih cepat, berkualitas, dan merata,” tegas perwakilan DJPK.

Pentingnya Perencanaan dan Pengawasan Berbasis Kebutuhan Nyata

Workshop juga menyoroti pentingnya perencanaan berbasis data dan kebutuhan nyata di lapangan. Sejumlah daerah yang telah menjalankan praktik baik dalam pemanfaatan DAU SG turut memaparkan inovasi mereka, mulai dari pengadaan alat kesehatan, peningkatan kapasitas tenaga medis, hingga digitalisasi layanan puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan [kabupaten/kota], dr. Rahmat Nur, menyampaikan perlunya penguatan koordinasi antara perangkat daerah agar program kesehatan yang didanai melalui DAU SG tidak tumpang tindih atau justru tidak tepat sasaran.

Audiensi
Audiensi

Baca juga: Plt Asisten II Polman Hadiri Wisuda Tahfidz ke-V dan Yudisium Santri Angkatan ke-II Ponpes Ahlul Qur’an

“Kami berharap ada kejelasan indikator kinerja dan pelibatan aktif tenaga kesehatan di level operasional, sehingga program tidak hanya baik di atas kertas,” ujar dr. Rahmat.

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci

Audiensi ini menekankan bahwa keberhasilan perbaikan layanan kesehatan tidak bisa hanya bergantung pada sektor kesehatan semata, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Oleh karena itu, hadir pula Bappeda, Inspektorat, serta Bagian Keuangan Daerah yang diminta ikut mendorong tata kelola anggaran yang transparan dan terukur.

“Monitoring dan evaluasi perlu diperkuat agar tidak sekadar melaporkan penyerapan, tetapi juga capaian layanan dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat,” tambah salah satu narasumber dari Kemendagri.

Rencana Tindak Lanjut

Sebagai hasil dari workshop, setiap daerah peserta diminta menyusun rencana tindak lanjut (RTL) untuk optimalisasi penggunaan DAU SG bidang kesehatan. Rencana ini mencakup:

  • Pemutakhiran data pelayanan dasar,

  • Penyusunan peta kebutuhan alat kesehatan dan SDM,

  • Penguatan sistem monitoring dan pelaporan berbasis elektronik.

Penutup: Menyusun Layanan Kesehatan Daerah yang Lebih Responsif

Melalui audiensi dan workshop ini, diharapkan pemanfaatan DAU Spesifik Grant bidang kesehatan benar-benar menjadi instrumen untuk membangun sistem layanan kesehatan daerah yang lebih responsif, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat.

“Dengan kerja bersama dan transparansi, kita bisa menjadikan dana pusat sebagai daya ungkit reformasi layanan kesehatan di daerah,” pungkas moderator kegiatan.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.