Polewali Mandar (Polman) – Peristiwa memprihatinkan kembali terjadi di Kabupaten Polewali Mandar. Seorang warga Desa Kaleo harus ditandu sejauh 6 kilometer menuju pusat layanan kesehatan karena kondisi jalan yang rusak parah dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Ditandu Berjam-jam ke Puskesmas
Menurut keterangan warga, kejadian itu bermula ketika seorang perempuan di Desa Kaleo mengalami sakit mendadak dan membutuhkan pertolongan medis segera. Namun, akses jalan menuju puskesmas terdekat tidak bisa dilalui mobil akibat jalan berlubang, berlumpur, dan sebagian rusak parah.
“Warga akhirnya berinisiatif membuat tandu darurat dari bambu dan kain untuk membawa pasien keluar desa. Perjalanan ditempuh hampir dua jam karena jaraknya sekitar 6 kilometer,” ujar Rahmat, tokoh pemuda setempat, Jumat (12/9).
Akses Jalan Jadi Kendala Utama
Warga mengeluhkan kondisi jalan desa yang sudah lama tidak tersentuh perbaikan. Setiap musim hujan, jalur menjadi becek dan licin, bahkan roda dua sering terjebak di kubangan lumpur. Kondisi ini menyulitkan masyarakat, terutama saat ada warga yang sakit atau harus membawa hasil pertanian ke pasar.
“Kalau jalan bagus, pasien bisa cepat sampai puskesmas. Tapi sekarang setiap kali ada warga sakit, harus ditandu ramai-ramai. Ini sangat menyedihkan,” keluh seorang warga lainnya.

Baca juga: Meriah, Hari Pramuka ke-64 di Polman, Puluhan Sekolah dan Kwarran Raih Penghargaan
Harapan pada Pemerintah
Masyarakat Desa Kaleo berharap pemerintah daerah segera memperhatikan infrastruktur di wilayah mereka. Menurut warga, janji perbaikan jalan sudah sering disampaikan, tetapi belum terealisasi hingga kini.
“Kami hanya ingin jalan layak agar bisa cepat sampai rumah sakit. Tidak ada yang lebih penting dari nyawa manusia,” tambah Rahmat.
Respons Pemerintah Daerah
Sementara itu, pihak Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menyatakan telah menerima laporan mengenai insiden tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum setempat menyebutkan bahwa perbaikan jalan menuju Desa Kaleo sudah masuk dalam daftar prioritas pembangunan tahun depan.
“Kami memahami kesulitan warga. Jalan itu memang menjadi salah satu titik yang rusak berat. Insya Allah tahun depan sudah mulai dianggarkan perbaikannya,” kata seorang pejabat PU.
Simbol Keterisolasian Desa
Kisah warga Kaleo yang ditandu sejauh 6 km ini menjadi simbol nyata betapa pentingnya pembangunan infrastruktur dasar di daerah terpencil. Jalan bukan hanya sarana mobilitas, melainkan juga penyelamat nyawa ketika situasi darurat terjadi.
Masyarakat berharap kejadian serupa tidak lagi terulang, dan pembangunan desa bisa dilakukan lebih merata di seluruh wilayah Polewali Mandar.





